Mengenal Kista di Otak, Penyakit yang Diderita Sarwendah



loading…

Sarwendah didiagnosis kista di batang otak. Apa sebenarnya penyakit ini? Foto/Instagram

JAKARTA – Sarwendah mengaku didiagnosis kista di batang otak. Menurutnya, meski tidak berbahaya untuk saat ini karena tidak membesar, tetapi saat berkembang, maka harus operasi yang cukup berisiko.

Untuk saat ini Sarwendah memutuskan untuk bersahabat dengan penyakit kista itu, di mana dia tetap membiarkan kista itu bersarang di otaknya.

“Kalau sudah tetap aja dia di situ, ya sudah biarkan saja gitu karena kan kalau memang harus ditindak operasi gitu risikonya juga kayak 50-50. Jadi lebih baik kayak ya kalau bisa hidup bersama dengan baik ya sudah,” jelasnya.

Lalu, apakah kista di otak itu berbahaya, apa penyebab dan risikonya? dikutip medicalnewstoday, berikut ulasannya.

Mengenal Kista di Otak

Kista dapat terbentuk di semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.

Kista adalah kantung jaringan yang berisi substansi lain, seperti udara atau cairan. Kista mungkin tampak mirip dengan tumor dari luar, tetapi keduanya memiliki penyebab yang sangat berbeda. Tumor adalah massa jaringan yang padat, dan kista adalah kantung yang berisi suatu zat.

Diketahui, kista adalah kantung berongga yang berisi cairan, nanah, udara atau sel. Sebagian besar kista bersifat jinak atau non-kanker, tetapi terkadang dapat menyebabkan masalah jika menekan organ, jaringan, atau saraf di sekitarnya.

Penyebab Kista

Sebagian besar kista, terutama kista di otak, bersifat bawaan. Kadang-kadang, kista di otak dapat berkembang sebagai respons terhadap infeksi, cedera atau kanker.

Sementara, jenis kista di otak itu cukup beragam. Namun, ada enam yang uumum, yakni arakhnoid, pineal, koloid, dermoid, epidermoid dan neoplastik.

Kista Arachnoid

Kista ini berkembang pada membran arachnoid. Selaput ini menutupi otak dan sumsum tulang belakang bersama dengan dua selaput lainnya. Kista yang tumbuh pada selaput arakhnoid biasanya jinak dan jarang menimbulkan gejala. Namun, jika timbul gejala, gejala tersebut meliputi: sakit kepala, kejang, mual dan muntah, serta pusing.

Kista arakhnoid tulang belakang dapat menyebabkan kelemahan progresif pada tungkai atau mati rasa pada tangan atau kaki.

Kista dapat terbentuk di semua bagian tubuh, termasuk otak. Biasanya, sebagian besar kista otak bersifat jinak dan tidak memerlukan operasi pengangkatan. Jika pembedahan diperlukan, dokter bedah akan mengeringkan atau mengangkat kista.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *