Jakarta (ANTARA) – Raksasa teknologi asal China, Xiaomi tengah merambah pasar mobil listrik dan kini telah menjalin kemitraan dengan lintasan balap legendaris Nurburgring di Jerman.
Hal ini akan memungkinkan Xiaomi untuk menggunakan lintasan ikonik tersebut sebagai platform untuk pengembangan dan promosi.
Dilaporkan ArenaEV pada Jumat (9/5) waktu setempat, kemitraan tersebut mencakup penamaan “kurva Xiaomi” baru di sirkuit Grand Prix, khususnya tikungan ke-12, tikungan kiri yang menantang mengikuti Michael Schumacher S atau Goodyear Spange pada tata letak sprint yang lebih pendek.
Baca juga: Xiaomi batalkan pembatasan kinerja SU7 Ultra usai diprotes pemilik
Selain itu, kehadiran Xiaomi akan terlihat di Nordschleife, sirkuit yang lebih panjang dan lebih menantang, dengan instalasi iklan besar yang terletak di antara bagian Aremberg dan Fuchsrohre.
Hal ini terjadi saat versi produksi sedan listrik beperforma tinggi Xiaomi, SU7 Ultra menghadapi tantangan Nurburgring.
Pada bulan Oktober lalu, prototipe SU7 Ultra mencatat waktu putaran yang mengesankan yaitu 6:46.874, yang kabarnya menjadikannya mobil empat pintu tercepat yang pernah menaklukkan sirkuit tersebut.
Baca juga: Xiaomi YU7 SUV dilengkapi atap panoramik dengan perlindungan matahari
Model produksi, yang diluncurkan di Tiongkok pada akhir Februari dengan tenaga 1.548 tenaga kuda yang mencengangkan, memiliki harga awal lebih dari €65.800 atau sekitar Rp1,2 miliar.
Pendiri dan CEO Xiaomi, Lei Jun baru-baru ini mengumumkan bahwa produksi SU7 Ultra sekali lagi menguji kemampuannya di Nürburgring.
Selain mencetak rekor putaran, Xiaomi kini resmi menjadi bagian dari aktivitas pengujian dan pengembangan di Nürburgring.
Baca juga: Perubahan gaya hidup anak muda di China, nongkrong di pabrik Xiaomi
Selama 16 minggu setiap tahun, lintasan tersebut berfungsi sebagai pusat penting bagi produsen dan pemasok otomotif untuk menyempurnakan kendaraan dan komponen mereka.
Xiaomi kini akan memanfaatkan peluang ini untuk memajukan teknologi mobil listriknya.
CEO Nurburgring, Christian Stephani mengungkapkan antusiasmenya tentang kemitraan baru ini, dengan menyatakan mereka “senang bahwa Xiaomi, merek kuat dari Asia, menggunakan Nürburgring sebagai platform pengembangan dan komunikasi yang penting”.
Baca juga: Xiaomi uji kekuatan baterai SU7 dengan melempar semangka dari lantai 6
Kolaborasi ini menyoroti relevansi Nürburgring yang berkelanjutan sebagai tempat pembuktian teknologi otomotif mutakhir, terutama di dunia mobil listrik yang berkembang pesat.
Xiaomi secara resmi meluncurkan kendaraan listrik pertamanya, sedan SU7, pada Maret 2024, dengan harga awal sekitar €26.900 (Rp499 juta).
Permintaan untuk SU7 telah melampaui semua ekspektasi, dengan waktu tunggu pengiriman rata-rata kini mencapai sekitar 40 minggu. Xiaomi EV berencana untuk mengirimkan total 350.000 kendaraan tahun ini, dan kinerja terkininya menunjukkan momentum yang kuat. Lebih dari 28.000 kendaraan telah dikirimkan pada bulan April saja, menjadikannya bulan ketujuh berturut-turut dengan pengiriman yang melebihi 20.000 unit.
Baca juga: Xiaomi naikkan target penjualan 2025 jadi 350.000 unit mobil
Baca juga: Xiaomi bahas kemungkinan mobil listriknya masuk ke pasar Indonesia
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025