Binance Labs, lengan modal ventura dan inkubasi dari crypto exchange Binance, mengumumkan investasi strategisnya di Blum. Meski demikian, perusahaan belum membagikan detail nilai suntikan modal maupun valuasi dari Blum kelak.
Untuk dipahami, Blum sendiri merupakan bursa terdesentralisasi (DEX) yang mengeklaim memiliki gabungan fitur dari platform terpusat (CEX) dan terdesentralisasi. Layanan yang lahir dari mini-app Telegram itu juga menawarkan pengalaman trading menarik dan bisa diakses langsung di dalam ekosistem jejaring sosial besutan Pavel Durov.
Tidak Hanya Binance Labs, Investor Lain Juga Ikut Kucurkan Dana ke Ekosistem Telegram
Dengan basis pengguna Telegram yang mencapai 950 juta pengguna aktif bulanan, Blum memiliki peluang untuk menarik audiens secara signifikan. Integrasi dalam Telegram dipercaya mampu meningkatkan akses dan interaksi pengguna, yang pada akhirnya memudahkan transisi dari aplikasi pengirim pesan ke trading.
Dalam siaran pers yang dibagikan kepada BeInCrypto, CEO Blum Gleb Kostarev mengakui dampak dari investasi tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Binance Labs atas dukungannya, yang akan mempercepat infrastruktur trading dan pengembangan Blum serta membantu kami untuk ekspansi ke pasar baru,” ucap Kostarev.
Untuk dipahami, memulai perjalanan pada 19 April 2024 lalu, Blum dengan cepat mampu menarik perhatian setelah muncul dalam Program Binance Most Valuable Builder (MVB). Ketika itu, Blum sukses menarik lebih dari 100.000 pengguna dalam 24 jam pertama pengumumannya.
Meskipun operasional Blum sebagai mini-app Telegram yang digamifikasi belum dimulai, nyatanya kehadiran entitas tersebut tetap mampu menarik minat yang kuat, khususnya dalam model tap-to-earn. Hal itu terlihat dari jumlah pengguna Blum yang diklaim sudah mencapai lebih dari 60 juta pengguna dan lebih dari 22 juta pelanggan di saluran Telegram.
“Berbeda dengan proyek tap-to-earn populer lainnya, Blum bukanlah permainan tetapi DEX masa depan yang memanfaatkan mekanisme permainan untuk memperluas audiens,” tutur CMO Blum, Vladimir Smerkis.
Pengguna Blum dapat memperoleh poin dengan mengetuk dan berinteraksi dalam aplikasi. Mereka juga bisa menghubungkan wallet untuk berpartisipasi dalam permainan serta menyelesaikan tugas untuk mendapatkan aset kripto dari berbagai proyek mitra.
Menariknya, meningkatnya popularitas dari mini aplikasi Telegram seperti Blum ternyata menarik minat investor secara signifikan. Kuat diduga, hal itu sebagian besar terjadi karena luasnya keterlibatan basis pengguna platform, yang secara dramatis mengurangi biaya akuisisi pengguna.
Dalam wawancara dengan BeInCrypto, Manajer Investasi di Hashkey Capital, Junbo Yang, menyoroti sifat mulus dari aplikasi ini.
“Kemampuan untuk beralih dari permainan ke transaksi kripto tanpa meninggalkan aplikasi adalah keunggulan kompetitif yang besar,” papar Yang kepada BeInCrypto.
Selain itu, untuk mendukung platform tersebut, TON Accelerator baru-baru ini telah meluncurkan TON:Acc, sebuah program inkubasi yang dirancang untuk mendukung startup tahap awal yang berkembang di blockchain TON. Inisiatif ini bertujuan untuk mengubah startup dari konsep menjadi model bisnis yang sepenuhnya bisa dieksekusi.
Terlepas dari kemajuan yang dicapai, jaringan TON belakangan telah menghadapi beberapa tantangan. Mulai dari adanya gangguan jaringan hingga masalah hukum yang melibatkan sang CEO Telegram.
Bagaimana pendapat Anda tentang investasi Binance Labs di Blum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.