Viral Konsep CRAZY LE SSERAFIM, Dihujat Netizen Korea Selatan



loading…

LE SSERAFIM dihujat netizen usai memperlihatkan konsep foto untuk perilisan karya terbarunya, CRAZY. Foto/ Instagram

JAKARTA – LE SSERAFIM memperlihatkan serangkaian konsep foto untuk perilisan karya terbarunya, “CRAZY.” Namun, unggahan itu dengan cepat memicu gelombang diskusi daring dan menjadi viral.

Sebuah unggahan berjudul “Apa yang terjadi dengan konsep LE SSERAFIM…?” mendapat perhatian luas di forum populer Korea Pann, mengumpulkan lebih dari 100.000 tampilan.

Gambar-gambar tersebut, menampilkan visual yang berani dan eklektik. Namun, mayoritas warganet mengungkapkan kekecewaan dan kebingungan akan konsep tersebut.

Banyak komentar miring, meski grup tersebut mungkin telah mengincar konsep yang unik dan berani, tetapi hasil akhirnya tampak terputus-putus dan terlalu kacau.

Beberapa netizen membandingkan konsep tersebut dengan gaya unik khas Red Velvet yang terkenal, tetapi berpendapat bahwa upaya LE SSERAFIM tidak tepat sasaran, sehingga menghasilkan karya yang membingungkan dan tidak menarik.

Yang lain menggambarkan gambar tersebut memiliki nuansa “Cartoon Network”. Mereka dikritik karena memasukkan terlalu banyak elemen dalam upaya untuk tampil trendi, sehingga menghasilkan campuran gaya yang tidak sesuai dengan penonton.

“Saya mengerti apa yang mereka inginkan, tetapi estetika keseluruhannya benar-benar berantakan, membuatnya terasa seperti kegagalan total,” tulis netizen.

“Sepertinya mereka mengincar sesuatu yang mirip dengan Red Velvet, tetapi akhirnya menjadi versi yang gagal,” tulis netizen.

“Mereka punya nuansa Cartoon Network — berusaha keras untuk tampil gaul dengan memasukkan berbagai elemen membingungkan tanpa alur yang koheren, lalu membungkusnya dengan pernyataan sok penting agar tampak disengaja,” tulis netizen.

“Saya bahkan tidak tahu bagaimana menjelaskannya; ini sudah lebih dari sekadar membingungkan…,” tulis netizen.

“Mereka tidak bisa melepaskan konsep sakral itu, bukan? Bahkan sebagai seseorang yang bukan penganut Kristen, saya merasa itu tidak mengenakkan. Atau, jika bukan itu masalahnya, itu seperti mereka mendandani gadis-gadis muda dengan pakaian yang nyaris tak terlihat hanya untuk memenuhi selera CEO. Sekarang setelah reaksi publik buruk, mereka menutupi wajah mereka dan mendandani mereka dengan tidak terlalu provokatif—itu konyol,” tulis netizen lainnya.

(tdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *