Menyambut rezim Market in Crypto Assets (MiCA) di Uni Eropa (UE), pemerintah Italia selaku salah satu anggota UE mengaku siap merilis panduan aset kripto di yurisdiksinya. Melalui Bank Sentral Italia, pemerintah setempat bakal membuat pedoman terkait asset-reference token (ART) dan juga electronic money token (EMT). Lantas, bagaimana dengan Indonesia?
Di Indonesia, sampai saat ini aset kripto masih digolongkan sebagai komoditas. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (RI) Nomor 99 Tahun 2018, aset kripto ditetapkan sebagai komoditas yang bisa dijadikan subjek kontrak berjangka yang diperdagangkan pada bursa berjangka.
Artinya, aset kripto hanya diakui sebagai komoditas perdagangan dan dilarang untuk menjadi alat pembayaran. Sementara di Italia, panduan yang akan diberlakukan bakal mengatur aset kripto sebagai alat pembayaran.
Gubernur Bank Sentral Italia, Fabio Panetta, menjelaskan pihaknya berencana untuk menggunakan aset kripto yang diklasifikasikan sebagai EMT untuk instrumen pembayaran. Dalam pandangannya, valuasi EMT yang terkait langsung dengan mata uang fiat paling cocok untuk peran tersebut.
“Satu-satunya instrumen yang bisa berfungsi sebagai alat pembayaran yang sepenuhnya menjaga kepercayaan publik adalah EMT, yang bisa diterbitkan oleh bank maupun lembaga uang elektronik,” jelasnya.
Panduan Aset Kripto Sejalan dengan Kebutuhan Pasar
Menanggapi hal itu, Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, melalui keterangan resmi mengungkapkan bahwa langkah Bank Sentral Italia untuk mengeluarkan pedoman kripto memperlihatkan perkembangan yang sejalan dengan kebutuhan untuk mengatur pasar kripto secara menyeluruh.
Menurutnya, untuk bisa mengatur kelas aset baru diperlukan regulasi yang jelas dan ketat, sehingga perlindungan pengguna dan integritas pasar bisa terjamin.
“EMT, dengan nilai yang terikat langsung pada mata uang fiat, memiliki potensi lebih besar untuk diterima sebagai alat pembayaran sehari-hari karena stabilitasnya yang lebih tinggi. Namun, ART juga memiliki peran penting dalam menawarkan diversifikasi dan stabilitas yang bisa meningkatkan kepercayaan investor di pasar kripto. Jadi, ini bisa disesuaikan juga dengan kebutuhan masing-masing individu dalam penggunaannya,” kata Oscar.
Selain itu, Oscar juga menekankan bahwa adalah penting untuk tetap mendukung inovasi dalam teknologi blockchain dan kripto, yang memiliki potensi besar untuk meningkatkan inklusi keuangan dan efisiensi ekonomi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.